Menteri Kesehatan Swedia, Acko Ankarberg Johansson, mengunjungi Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSK Dharmais) pada Selasa, 27 Mei 2025. Kunjungan resmi ini disambut langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Pertemuan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kerja sama di bidang kesehatan antara Indonesia dan Swedia, khususnya dalam pengembangan layanan kanker.
Direktur Utama RSK Dharmais, dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS mengatakan kunjungan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan Swedia, salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan adalah kerja sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan fokus utama adalah potensi pemanfaatan teknologi alat kesehatan canggih dari Swedia untuk memperkuat layanan kanker di berbagai rumah sakit di Indonesia.
“Mudah-mudahan Indonesia juga dapat memiliki alat-alat canggih seperti di luar negeri. Untuk itu, kolaborasi dengan pihak Swedia menjadi awal yang penting untuk mendorong transformasi layanan kanker di Indonesia,” kata dr. Soeko.
Delegasi Swedia yang berkunjung terdiri dari perwakilan industri alat kesehatan, akademisi dari Karolinska Institute, serta penyedia layanan kesehatan. Selama kunjungan, mereka meninjau langsung berbagai layanan di RSK Dharmais, yang juga sebagai pusat kanker nasional, seperti ruang operasi, unit sterilisasi (CSSD), serta layanan onkologi dan kemoterapi.
"Kami mengajak mereka hospital tour untuk melihat melihat bagaimana handling sitotoksik, serta kepadatan pasien di poliklinik onkologi, baik pembedahan maupun kemoterapi. Mereka sangat terkesan sekali dengan kondisi layanan kanker yang ada di Indonesia dan punya keinginan untuk membantu pengembangan selanjutnya," jelas dr. Soeko.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal pengembangan dan perluasan kerja sama antara Indonesia dan Swedia dalam meningkatkan layanan kanker di Tanah Air, khususnya melalui pemanfaatan inovasi teknologi dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan. Melalui kolaborasi ini, Indonesia diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam pelayanan kanker, sekaligus membuka peluang transfer pengetahuan dan inovasi dari mitra internasional.
Setelah mengunjungi RSK Dharmais, Menteri Kesehatan Swedia dan Menteri Kesehatan RI melanjutkan agenda dengan menghadiri Konferensi Kesehatan SISP Indonesia–Swedia. Dalam konferensi tersebut, dilakukan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Swedia yang mencakup pengembangan kerja sama di berbagai aspek bidang kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa penandatanganan MoU tersebut mencerminkan komitmen bersama antara Indonesia dan Swedia untuk meningkatkan derajat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Kolaborasi di bidang kesehatan pada dasarnya memiliki bentuk yang serupa di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Swedia, karena kita memiliki tujuan yang sama, yaitu menyelamatkan nyawa manusia," ujar Menkes Budi.
Salah satu kesepakatan kerja sama yang tercapai adalah pelaksanaan studi kelayakan untuk pengembangan pusat radioterapi antara Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan dan Swedfund. Studi kelayakan ini pertama kali akan dilaksanakan dan diimplementasikan di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.
Leave a Comment